TUGAS II
ILMU SOSIAL DASAR
Nama :
Nabila Shadrina
NPM :
17114709
Kelas :
1KA26
“PEMUDA DAN SOSIALISASI”
Gara-gara
jatuhkan pisang Rp 1.000, siswa SD tewas dihajar senior
05-05-2014 00:24
Merdeka.com - Gara-gara menjatuhkan
jajanan pisang goreng seharga Rp 1.000, Renggo Khadafi, siswa kelas V SDN 09
Kampung Makasar, Jakarta Timur, dipukuli kakak kelasnya saat jam istirahat,
Senin (30/4). Akibat kejadian itu, bocah berusia 11 tahun ini meregang nyawa di
rumahnya.
Yessi Pupitadewi, kakak kandung Renggo, mengaku kecewa dengan tindakan ini. Yessi mengatakan, karena dianiaya jantung Renggo mengalami pendarahan, pembuluh darahnya pecah hingga akhirnya muntah darah.
"Sampai-sampai papinya Renggo pingsan di rumah lantaran Renggo meninggal dunia," kata dia sambik terisak menahan tangis, Minggu (4/5).
Sementara itu, Dewi Anggraeni, ibu angkat Renggo mengungkapkan, jenazah anaknya sudah dimakamkan di TPU Kampung Asem yang berjarak 100 meter dari rumahnya.
"Sudah dimakamkan tadi pukul jam 11.00. Saya kasihan melihat dia," ujar Dewi.
Dia menilai Renggo merupakan sosok periang dan banyak bergaul dengan anak-anak lainnya di sekitar tempat tinggalnya di Kampung Baru 1 Halim RT 05/RW 05, Jakarta Timur.
"Kalau sudah tidak boleh main ya di rumah saja," jelas dia, sembari menambahkan Renggo merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Karena bapak kandungnya sudah menikah lagi, selama ini Renggo tinggal di rumah ibu angkatnya.
Yessi Pupitadewi, kakak kandung Renggo, mengaku kecewa dengan tindakan ini. Yessi mengatakan, karena dianiaya jantung Renggo mengalami pendarahan, pembuluh darahnya pecah hingga akhirnya muntah darah.
"Sampai-sampai papinya Renggo pingsan di rumah lantaran Renggo meninggal dunia," kata dia sambik terisak menahan tangis, Minggu (4/5).
Sementara itu, Dewi Anggraeni, ibu angkat Renggo mengungkapkan, jenazah anaknya sudah dimakamkan di TPU Kampung Asem yang berjarak 100 meter dari rumahnya.
"Sudah dimakamkan tadi pukul jam 11.00. Saya kasihan melihat dia," ujar Dewi.
Dia menilai Renggo merupakan sosok periang dan banyak bergaul dengan anak-anak lainnya di sekitar tempat tinggalnya di Kampung Baru 1 Halim RT 05/RW 05, Jakarta Timur.
"Kalau sudah tidak boleh main ya di rumah saja," jelas dia, sembari menambahkan Renggo merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara. Karena bapak kandungnya sudah menikah lagi, selama ini Renggo tinggal di rumah ibu angkatnya.
Sebelum tewas, Renggo dianiaya senior sempat demam dan kejang
Ulah sadis tiga siswa SDN 09 Makasar Jakarta Timur menganiaya Renggo Kadapi hingga tewas menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Dalam kejadian itu, satu anak merupakan pelaku utama sedangkan dua orang lainnya hanya membantu.
Peristiwa penganiayaan ini bermula saat jam istirahat tiba, pelaku SY salah satu kakak kelas korban tidak terima saat Renggo menyenggol jajanan pisang goreng miliknya sampai terjatuh. Saat itu, pelaku membuntuti korban sampai ke kelasnya, habis itu dipukuli.
Akibat kasus penganiayaan tersebut, menurut bapak kandung korban, Yurhanis, pembuluh darah korban sampai pecah.
"Itu saya ketahui pada waktu jenazah Renggo mau dimandikan tapi dari mulutnya mengeluarkan darah segar. Jadi saya yakin, pasti pembuluh darahnya pecah gara-gara dianiaya," kata Yurhanis, Minggu (4/5).
Atas kasus ini, Yurhanis tidak terima dan akan melaporkan kasus penganiayaan terhadap Renggo kepada polisi. "Karena habis dipukul itu demam tinggi terus malamnya kejang-kejang. Saya sangat kaget apalagi anak saya sampai meninggal. Ini sudah termasuk perbuatan kriminal," jelas Yurhanis.
Analisis
Kekerasan
pelajar atau disebut juga Bullying sering sekali terjadi dilingkungan sekitar
kita, contohnya adalah berita diatas yaitu Siswa kelas V SD yang dipukuli oleh
seniornya hanya karena menjatuhkan pisang goreng. Dan saat itu seniornya
langsung membututinya saat dia menuju kekelasnya dan langsung dipukuli dari
penjelasan tersebut saja sudah bisa kita ketahui bahwa itu perbuatan yang tidak
terpuji , sewenang-wenang dan mengapa saat kejadian tersebut tidak ada yang
menegur ataupun memberitahukan kepada guru atau pihak sekolah lainnya , tidak
ada yang peduli pada kasus tersebut padahal kasus tersebut berada di dalam
kelas.
Sangat
mengenaskan mengetahui anak SD sudah melakukan hal tidak terpuji seperti itu.
Bukankah seharusnya mereka sudah diberikan pengarahan sejak dini. Inilah yang
menjadi permasalahan apakah orangtua mereka memberi pengarahan sejak dini.
Bukan hanya itu banyak faktor lainnya yang menyebabkan kekerasan dibawah umur
tersebut seperti lingkungan, pertemanan, dan
keluarga. Maka sangatlah penting dilakukan sosialisasi sejak dini
terutama peran dari orangtua, orangtua seharusnya bisa memilihkan apa yang terbaik untuk anaknya.
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar